Rabu, 04 Desember 2013

BAB IV Perilaku Konsumen

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN


1.    Kriteria evaluasi
Beberapa kriteria evaluasi yang umum adalah :

1.Harga
    Harga menentukan pemilihan alternative.Konsumen cenderung akan memilih  harga yang murah untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas . Olehg karena itu strategi harga hendaknya di sesuaikan dengan karakteristik produk.
2.     Nama Merek
    Merek terbukti menjadi determinan dalam setiap pembelian . nampaknya merek
    merupakan Pengganti dari mutu dan spesifikasi produk.Ketika konsumen sulit menilai
    kriteria kualitas produk kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi
    sangat baik dapat mengurangi resika kesalahan dalam pembelian.
3.  Negara Asal
    Negara asal dimana produk di hasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan
    konsumen negara asal sering mencitrakan kualitas produk.Konsumen mungkin
    sudah tidak meragukan lagi kualitas produk elektronik dari jepang . Sementara
    untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan swiss merupakan produk yang
    handal tak teragukan .
4. Saliensi ( Atribut yang mencolok )
    Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda dengan
    pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda Pada
    suatu produk mungkin seorang  konsumen mempertimbangkan bahwa harga
    adalah hal yang penting , tetapi tidak untuk produk yang lain . Atribut yang
    mencolok ( salient) yang
    benar-benar mempengaruhi proses evaluasi di sebut sebagai atribut determinan.

2.    Menentukan alternatif pilihan
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai beberapa  komponen: 
1.      Keputusan tentang jenis produk ,
2.      Keputusan tentang bentuk produk ,
3.      Keputusan tentang merk ,
4.      Keputusan tentang penjualnya ,
5.      Keputusan tentang jumlah produk ,
6.      Keputusan tentang waktu pembelian ,dan
7.      Keputusan tentang cara pembayaran ,
l
3.    Menaksir alternatif pilihan
Setelah alternative pilihan telah di tentukan konsumen perlu menaksir atau memperkirakan produk yang kita tuju sebagai alternative pilihan tersebut. Apakah produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan kita sebagai alternative pilihan dari produk utama ataukah tidak, di perlukan adanya analisis terhadap produk tersebut.

4.    Menyeleksi aturan pengambilankeputusan
Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa merupakan saat yang penting bagi pemasaran. Keputusan ini dapat menandai apakah suatu strategi pemasaran telah cukup bijaksana, berwawasan luas, dan efektif, atau apakah kurang baik direncanakan atau keliru menetapkan sasaran. Keputusan merupakan seleksi terhadap dua pilihan alternative atau lebih.
Riset konsumen eksperimental mengungkapkan bahwa menyediakan pilihan bagi konsumen ketika sesungguhnya tidak ada satu pun pilihan, dapat dijadikan strategi bisnis yang tepat, strategi tersebut dapat meningkatkan penjualan dalam jumlah yang sangat besar.

Teori-teori pengambilan keputusan konsumen bervariasi, tergantung kepada asumsi peneliti mengenai sifat-sifat manusia. Terdapat empat pandangan atas pengambilan keputusan konsumen:
1.   Pandangan ekonomi, konsumen sering dianggap sebagai pengambil keputusan yang rasional.
2.    Pandangan pasif, menggambarkan konsumen sebagai orang yang pada dasarnya tunduk pada kepentingan melayani diri dan usaha promosi para pemasar. Para konsumen dianggap sebagai pembeli yang menurutkan kata hati dan irasional.
3.    Pandangan kognitif, menggambarkan konsumen berada diantara pandangan ekonomi dan pandangan pasif yang ekstrim, yang tidak (atau tidak dapat) memperoleh pengetahuan yang mutlak mengenai semua alternatif produk yang tersedia dan karena itu tidak dapat mengambil keputusan yang sempurna, namun secara aktif mencari informasi dan berusaha mengambil keputusan yang memuaskan.

4.    Pandangan emosional, mengambil keputusan yang emosional atau impulsive (menurutkan desakan hati).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar